Textbook | Bagian 1 Spektrum Cerdas Itu Luas ya, Kamu Termasuk Kecerdasan yang Mana?
Catatan Ibnu SbR – Di dalam buku yang ditulis oleh Erlinda M.Pd dan Kak Seto dengan judul "Melindungi dan Mendidik Anak dengan Cinta" diawali dengan sebuah cerita yang di dalamnya terdapat beberapa binatang yang berbeda-beda mengikuti sebuah pelajaran yang berbeda-beda pula.
Salah satunya adalah sang kuda, dia mengikuti pelajaran Berlari Cepat, tentu saja dia sangat senang karena baginya sangat mudah. Tapi ketika ia mengikuti pelajaran Terbang Tinggi walaupun sudah latihan berkali-kali tetap saja dia selalu jatuh. Dia tak pernah bisa terbang apalagi mencapai standar yang ditetapkan. Ketika sang kuda mendapat nilai 100 pada pelajaran Berlari Cepat dia pun dipuji orang tuanya. Tetapi ketika dia mendapatkan nilai rendah pada pelajaran Terbang Tinggi, dia dimarahi habis-habisan oleh orang tuanya.
Berbeda dengan sang kuda yang mendapatkan nilai rendah pada pelajaran Terbang Tinggi, Si Burung justru mendapatkan nilai sempurna. Lain lagi ceritanya dengan si ikan, dia sangat mahir pada pelajaran Berenang, tapi dia sangat kesulitan ketika mengikuti pelajaran Memanjat Pohon. Begitulah kira-kira ceritanya, Albert Einstein pernah bilang bahwa "Everybody is a genius, but if you judge a fish by the ability to climb a tree, it will live its whole life believing that is stupid". Jadi kita tidak bisa menilai kecerdasan seekor ikan dari cara dia memanjat pohon.
Setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing yang menjadi keunikannya sehingga dia tidak terbandingkan dengan anak yang lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh profesor Howard gardner dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, mengelompokkan setiap kecerdasan yang dimiliki oleh anak dalam 8 jenis kecerdasan yaitu kecerdasan matematika-logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan visual, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan inter-personal, intra-personal dan kecerdasan naturalistik.
Kenali kecerdasan anak sejak dini, hal ini sangat penting bagi orang tua dan guru dalam upayanya membimbing dan mendampingi tumbuh kembang anaknya sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya agar bisa maksimal. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan memperkenalkan pada anak-anak berbagai bidang kegiatan dari berbagai ranah kecerdasan. Misalnya dengan mengajak mereka ke pameran seni budaya, olahraga, museum, pusat peragaan Iptek dan lain sebagainya. Karena bisa jadi di sanalah kita atau mereka menemukan kecerdasannya.
Para orang tua dan guru sebaiknya tidak perlu membanding-bandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya. Mereka punya kecerdasan yang berbeda-beda dan tidak terbandingkan. Orang tua dan guru sebaiknya mendukung dan memfasilitasi pengembangan potensi kecerdasan anaknya agar berkembang secara maksimal. Sekolah juga Seharusnya menghargai adanya perbedaan kecerdasan pada anak dan memberikan kesempatan yang sama pada setiap peserta didik di sekolahnya.
Anda sebagai orang tua atau guru, sudahkah mengenali potensi kecerdasan yang dimiliki anak atau peserta didiknya? Sudahkah kita membantunya untuk mencapai pengembangan potensi kecerdasannya secara maksimal? Kamu sebagai anak atau peserta didik, sudah tahukah potensi kecerdasan yang kamu miliki? Apakah tipe gaya belajar kamu sudah sesuai untuk mengembangkan potensi kecerdasanmu secara maksimal?
Bagian 1 Spektrum Cerdas itu Luas
Bagian 2 Belajar adalah hak anak
Bagian 3 Semua anak senang belajar
Bagian 4 Gaya belajar setiap anak berbeda
Bagian 5 Stop kekerasan terhadap anak di sekolah
Bagian 6 Stop kekerasan terhadap anak di keluarga
Bagian 7 Keluarga sebagai pranata sosial
Bagian 8 Didiklah anak sedini mungkin
Bagian 9 Prinsip-prinsip dasar mendidik anak
Bagian 10 Kreatif dalam mendidik
Bagian 11 Waspada teknologi informasi

Komentar
Posting Komentar
Yakin nih gak mau komen?
Pasti ada dong hal yang terpikirkan setelah baca artikelnya. Gak usah ragu, kami menerima semua komentar, saran, maupun kritik yang baik. Kalau kamu punya pertanyaan ketik aja ya. Kami akan balas sesegera mungkin. Terima kasih.